Selasa, 21 Agustus 2012

Surat Kak Dewi Hughes Part 2


Dear Mama dan Papa...

Senang sekali saya bisa kembali menulis surat untuk Mama dan Papa..saya yakin kian hari Anda kian bersemangat dan terpacu untuk terlibat aktif dalam proses tumbuh kembang Buah hati anda.



Seringkali saya memperhatikan cara Orang Tua berkomunikasi kepada Buah hatinya. Sebagian terlihat sangat luwes, ceria dan hangat. Sebagian sebaliknya, kaku, dingin dan serius. Tidak kita pungkiri banyak Orang Tua hanya berkomunikasi dengan bahas verbal saja. Tanpa ekspresi wajah dan bahasa tubuh lain.  Padahal hasil penelitian Prof. Albert Mehrabian , ahli bahasa tubuh dari UCLA Amerika Serikat yang melakukan sebuah penelitian perihal bahasa tubuh mengatakan : bahasa verbal ( perkataan yang kita ucapkan hanya berpengaruh 7% saja dari bagian pembicaraan yang diterima lawan bicara. 38 % lagi dipengaruhi oleh nada suara dan yang terbesar adalah bahasa tubuh yaitu  55%. Ya! Bahasa yang  lebih mudah diterima oleh lawan bicara adalah  dipengaruhi kekuatan bahasa tubuh

Nah, kalau kita sudah tahu 'kunci' ini, maka untuk mempermudah kegiatan kita saat beraktifitas di kelas dan di rumah bersama Buah hati Anda, saya ingin menyampaikan ajakan untuk mengekplorasi dan melatih sendiri beberapa poin penting untuk dipelajari dan diterapkan:

1. Bertepuktangan 
Tepuk tangan dengan sungguh-sungguh buatlah tepukan yang mantap dengan suara " plok plok!", dengan menyilangkan telapak tangan. Tepuk tanganlah seperti orang yang baru dapat hadiah, bukan seperti orang yang terpaksa harus tepuk tangan. Ini akan sangat berpengaruh kepada semangat anak. Meskipun Orang Tua tidak mengatakan sepatah katapun, tepuk tangan bermakna banyak...lihat perkembangan hasil karya Anak dalam 1 bulan deh..

2. Tersenyum  dan tertawalah bersama Buah hati Anda. 

Dari sebuah penelitian, normalnya Anak-anak rata-rata tertawa 400 kali dalam sehari sementara orang dewasa hanya tertawa 14 kali dalam sehari.
Banyak orang tua pelit senyum apalagi tertawa, karena takut kehilangan wibawa..Lebih kejamnya lagi, banyak Orang tua tidak mau tersenyum banyak supaya anak menjadi kuat,karena anak harus ikut merasakan penderitaan dan kesedihan orang tuanya.  Padahal sebuah penelitian mengatakan pada saat kita tersenyum 75.juta sel diwajah kita beregenerasi dan saat kita sedih dan cemberut 150 juta sel layu lalu mati. 
Wah...anak kan peniru yang ulung, biasanya wajah dan ekspresi anak tidak jauh dari orang tuanya. Maka tersenyum yuk, pasti Anak akan ikut ceria.( Happy Parents build happy kids)

 
3. Mengangkat alis.
Ayo coba angkat alis kalau bicara pada Anak untuk menambah ekspresi gembira, hangat dan kasih. Banyak hlo Orang tua yang harus latihan keras didepan cermin untuk berhasil mengangat alis saat bicara pada si kecil.

4. Posisi sejajar dengan anak,atau bungkukkan badan

Coba Anda bayangkan kalau seseorang berbicara kepada Anda saat Anda duduk lawan bicara kita berdiri. Apa perasaan Anda. Janggal? Tidak hangat, tidak nyaman, merasa diintimidasi.. Ya, itulah juga yang dirasakan Anak. Bungkukkan badan mendekati wajah Anak atau duduklah sejajar ( bersimpuh atau jongkok). Anak menjadi lebih nyaman dan merasa diterima

5. Memuji: anak Mama Hebat, mama bangga deh!

Banyak orang tua ragu memuji karena takut anaknya 'GR'. Coba bayangkan kalau orang banyak memuji kita, apakah kita menjadi'GR' dan lupa diri? Atau malah menjadi termotivasi dan percaya diri? Memuji membangun kepercayaan diri anak dan membuat anak berani mengembangkan kemampuannya.

6. Sering acungi jempol, bukan jari telunjuk

7. Tepuk sayang...
Berpelukan..
Tepuk tepuk...
Usap-Usap, 
Acungkan jempol..
Tepuk sayang ini sengaja saya buat khusus untuk Anda dan Buah hati supaya biasa dengan mudah dan gembira mengekspresikan bahasa tubuh yang memberi dampak luar biasa bagi tumbuh kembang Anak.

Semoga isi surat saya ini bermanfaat untuk kita semua ya...
Peluk sayang Saya untuk Buah hati Anda,

Kak Dewi Hughes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar