Selasa, 21 Agustus 2012

Surat Kak Dewi Hughes Part 1


Surat Ucapan Selamat dari Kak Dewi Hughes



Selamat bergabung di keluarga Besar Little 1 Academy... Sebuah keluarga baru yang mengusung tinggi kasih sayang dan keunikan setiap anak. Terimakasih juga sudah berkenan membaca surat dari Saya.

Mama dan Papa, 

Oma dan Opa, 
Om dan Tante, 
Terimakasih Anda telah sepakat dan berjanji untuk meluangkan 2 jam waktu Anda dalam setiap harinya untuk secara aktif mendampingi Buah Hati Anda di dalam kelas. Terimakasih, telah bersungguh- sungguh dan  dan bersemangat mendampingi setiap detik berharga yang dilewati Buah Hati Anda. 

Saya menyampaikan penghargaan yang sangat tinggi Bagi Para Orang Tua yang sadar betul arti penting masa Usia Dini ( sejak dalam kandungan sampai usia 8 tahun) melalui Program PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini).

Saat Kami menetapkan peraturan sekolah Bahwa ORANG TUA WAJIB MENDAMPINGI ANAK DALAM SELURUH PROSES BELAJAR, BERMAIN dan BEREKSPLORASI  DI KELAS Banyak Orang Tua yang bertanya, menolak, berdalih sibuk dan bahkan berdalih menerapkan disiplin dan kemandirian kepada Anak. Banyak yang bertanya bukankah anak disekolahkan agar belajar mandiri dan ga cengeng? Bukankah seharusnya Orang Tua harus tega meninggalkan anak dengan orang baru. Bagaimana kalau keluarga kami punya cara  mendidik yang berbeda.

Pertanyaan ini wajar karena begitulah gambaran sekolah saat ini. Pendidikan diserahkan kepada Sekolah.

Biasanya saya jawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan analogi berikut: Bayangkan saat Kita mencuci piring, ketika 'sponge'pencuci piring Kita celupkan ke mangkuk berisi air sabun, dalam hitungan detik (sangat cepat) 'sponge' itu langsung menyedot, menyerap semua atau sebagian besar air sabun di mangkok itu. Semua tanpa terkecuali. Tanpa pilih-pilih.


Demikian pula cara kerja pikiran anak Usia Dini. Seperti Sponge tadi, informasi apapun yang ada dihadapannya akan diserap dan disimpan. Ya, Betul! Tanpa terkecuali, tanpa pilih-pilih. Dan proses ini berlangsung cepat. Daya serap Otak Anak mencapai 80% pada usia dibawah 8 tahun, menurun menjadi 50 % diusia belasan dan terus menurun seiring Usia... 

Luar biasa ya,  Otak Anak mempunyai kemampuan  menyerap apa adanya. 

Saya yakin saya tidak sendirian, banyak Orang Tua juga prihatin kalau membayangkan kehidupan seorang  Anak yang katanya lahir dari Buah Kasih Sayang, ternyata harus hidup tanpa bimbingan orang tuanya. Dimasa pertumbuhan awal Anak, Orang tua sibuk bekerja, atau orang tua ada namun tidak memahami Ilmu Parenting. Tidak sedikit Orang tua menyerahkan pendidikan harian dan Proses Tumbuh kembang Anak kepada Pekerja Rumah Tangga atau Suster.Dia hidup hanya ditemani 'Mba' di rumah beserta tayangan Televisi non stop yang memperlihatkan drama kehidupan yang berisi kekerasan, pembodohan dan lain-lain. Tentu saja ini berpengaruh bagi tumbuh kembang anak. Anak kemudian tumbuh dewasa dan menjadi ' Pribadi lain', yang sering kali tidak sesuai dengan karakter orang tua. 

Merasa sedih dan prihatin saja saya rasa tidak akan menyelesaikan masalah. Saya rasa kita harus ikut berperan aktif, mengambil tindakan nyata agar kita bisa membimbing anak memmpersiapkan diri untuk kehidupan yang layak. Untuk itulah saya ingin' mencuri' dua jam saja setiap harinya bagi Orang Tua secara aktif terlibat dalam kegiatan belajar di kelas. Dengan demikian sisa waktu 22 jam dalam sehari berjalan selaras dengan kegiatan parenting yang kami selipkan di dalam kelas. 

Wahhh..., surat saya sudah terlalu panjang ya. Saya akan kirimkan surat lagi untuk Mama dan Papa yang saya titipkan di setiap pertemuan. Semoga kita selalu bisa menjadi keluarga yang happy dan kompak ya... 

Salam sayang saya untuk Buah Hati Anda,

Kak Dewi Hughes 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar